dolanan tradisional yang terlupakan

oke.. kali ini postingan saya terinspirasi oleh dolanan anak-anak tradisional yaitu dakon/congklak..iya dakon, di daerah saya nyebut mainan itu dakon, bagaimana di daerah kalian..? mungkin berbeda.. "desa mawa cara negara mawa tata" setiap daerah mempunyai sebutan,ciri khas,adat yang berbeda..tapi dengan maksud yang sama

Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.
Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
mungkin permainan ini sudah sulit ditemukan di jaman modernisasi seperti sekarang ini..
saya juga menambahkan permainan-permainan teradisional yang lain seperti:
Dam-daman 
Teklek 
Sepak bola api 
Sendaren Janur 
Pong-pong bolong 
Plencung-plencungan 
Pingsut 
Bandul sodo 
Oplok-oplok bekicot 
Nekeran 
Balap bunga rumput 
Mul-mulan 
Montor-montoran sepet 
Mobil-mobilan kulit jeruk 
Uding 
Mercon bumbung 
Kupluk godong nongko 
Angklung 
Ufo-ufoan 
Kitiran janur 
Kitiran godong tela 
Kenthongan 
Kasti 
Jlong-jling 
Jaran-jaranan bongkok 
Jamuran 
Jago-jagoan janur 
Topi koran 
Jago-jagoan rumput 
Hom pim pah 
Kupat jaran 
Kupat seto 
Kupat luar 
Kupat boto 
Gobak sodor 
Gelembung jarak 
Gedongan Jawa Tengah 
Gatheng 
Gaprik 
Gangsing bambu 
Gangsing jangkang 
Ganefo 
Engklek 
Egrang Jateng 
Daplangan 
Bunyi gauk 
Bola janur 
Bol-bolan 
Benthik 
Bendhi jempeni 
Burung janur 
Keris-kerisan janur 
Jam-jaman janur 
Jagung janur
apakah anda ingat dengan mainan-mainan tradisional tersebut?? apakah anak cucu kita dapat menikmati keseruan dan kebersamaan dalam permainan itu..? :')
*sekian postingan dari saya..wassalamu'alaikum wr wb :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Castle in the Sky (1986) [sebuah review]

The Dog Who Dared to Dream – Hwang Sun-mi - [LUMINTU REVIEW]