MERAJUT HARAPAN PEKERJA JALANAN


Redup matahari menyambut
Bergegas mencari penghidupan
Ikhlas pekerjaan terselesaikan
Keringat bercampur semburan asap bus antar kota
Bak cumi-cumi, gurita dan sotong melepaskan tinta hitam
Bau pembakaran solar menjadi parfum

Redup cahaya lampu jalan
Bising gema mesin diesel
Semerbak pesing sudut bangunan
Debu dan asap makin akrab
Dengan para pekerja
Jika anda produsen produk perawatan kulit
Mereka sepertinya butuh
Guna merawat kulit mereka
Namun ternyata mereka lebih butuh
Sandang, pangan dan papan untuk keluarga kecil
Tak lupa sebatang dua batang rokok
Supaya sepah di mulut terselesaikan
Keras tak jauh beda dari karang

Lama bersua dengan penajaja rokok
Beranjak dari gelapnya terminal dan area industri
Turut melebur dalam riuhnya alun-alun
Kerlap-kerlip lampu gedung
Fasilitas mantap punya
Ruang publik untuk rakyat, kata mereka
Terbaring sejenak di kursi taman kota
Lantas, dipindah paksa petugas

Berjalan dalam gelap lorong antara gedung gedung
Duduk berbincang dan diskusi kehidupan
Dengan penyapu jalan, Petugas kebersihan
Yang masih berkutat dengan pekerjaan
Yang tak peduli gelap dan dingin malam menyerang
Berkat mereka, kota ini bersih
"Manusia hebat" begitulah kataku
Sehat selalu, limpah rejeki mereka
Pahala untuk mereka, dan segala yang terbaik
Untuk mereka semua
Pekerja jalanan.










Semarang, 3 September 2019
Achmad Syamsul

Komentar

Postingan populer dari blog ini

dolanan tradisional yang terlupakan

Castle in the Sky (1986) [sebuah review]

Novel Your Name (Kimi no Na Wa) - Shinkai Makoto [LUMINTU REVIEW]