MIMPI PETANI DI NEGERI AGRARIS

Merajut harapan dari setiap bulir padi
Yang menghidupi setiap mimpi-mimpi petani
Berdikari memajukan negeri sendiri
Merawat sepenuh hati dan menunggunya
Hingga kuning ranum di gubuk pematang sawah

Namun,
Aku terkejut melihat kenyataan
Dimana sawahmu, pak tani ?
Dimana padi-padi itu yang kau banggakan ?
Aku ingin bercerita
Pada seluruh dunia
Suatu dongeng dari negeri agraris
Cerita bahwa keindahan dan kekayaan
Itu hanyalah fiktif dan tragis

Lahan terkikis
Petani menangis
Dalih investasi
Pembangunan dan kesejahteraan
Perlahan memberangus kaum tani dengan sadis

Pak Tani
hilang sawahnya
Musuh petani bukan lagi hama gulma
Dan si kancil yang suka mencuri timun
Aku berpikir bahwa
Si Kancil lebih mulia daripada mereka
Yang menghabisi lahan pak tani
Untuk perut mereka sendiri.

Ketika lahan kian tandus
Kedaulatan pangan tak terendus
Sumber kehidupan semakin krisis
Kaum tani semakin mengkis-mengkis
Dan semua telah apatis

Apakah kelak aku masih bisa makan nasi ?
Merasakan harumnya beras
Dari padi yang ditanam petani
Dengan aroma cinta disetiap bulir-bulirnya. 


Semarang, 15 Oktober 2019
Achmad Syamsul

Komentar

Postingan populer dari blog ini

dolanan tradisional yang terlupakan

Castle in the Sky (1986) [sebuah review]

Novel Your Name (Kimi no Na Wa) - Shinkai Makoto [LUMINTU REVIEW]